UMBI DAHLIA (Dahlia variabilis) KAYA SEBAGAI SUMBER INULIN
Tanaman dahlia (Dahlia variabilis) banyak ditemukan di
dataran tinggi Sumatera Barat, Jawa Barat,
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Produksi umbi dahlia dapat mencapai lebih dari 500 kwintal per 1.400 m2 per tahun. Bunga dahlia dimanfaatkan sebagai bunga
potong sedangkan umbinya merupakan sumber inulin yang sangat potensial bagi
ternak khususnya unggas. Umbi dahlia dalam bentuk tepung memiliki kandungan
inulin sebesar 86,27 %. Besarnya jumlah
inulin di dalam umbi dahlia menjadi potensi yang besar untuk dieksplorasi.
Tanaman bunga dahlia
merupakan tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat (inulin) yang tersimpan
dalam umbi dan termasuk dalam familia Compositae. Tanaman bunga
dahlia dapat dikembangkan dengan tiga cara, yaitu perbanyakan generatif dengan
benih, perbanyakan vegetatif dengan setek dan perbanyakan vegetatif dengan umbi.
Umbi dahlia, selain digunakan sebagai bibit, juga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber karbohidrat fungsional, yaitu inulin. Umbi bunga dahlia
dapat dipanen pada saat tanaman berumur minimal tujuh bulan setelah tanam.
Bunga dahlia menghasilkan umbi mencapai 2 kg/tanaman dan dalam luas 1400 m2
dihasilkan 400-500 kwintal umbi.
Umbi dahlia segar
mengandung inulin sebesar 5,94-16,26% ) dan umbi dahlia dalam
bentuk tepung kandungan inulinnya mencapai 69,50 - 75,48% . Inulin berfungsi
sebagai prebiotik karena menjadi komponen pangan substrat mikroba menguntungkan
di dalam usus. Prebiotik merupakan substrat
yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim di saluran pencernaan, tetapi
difermentasi selektif oleh mikroba usus yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan
menekan mikroba patogen. Terdapat 3 kriteria yang memenuhi prebiotik yaitu 1)
tahan terhadap asam lambung dan tidak terhidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan
serta tidak diserap di dalam usus halus, 2) secara selektif dapat difermentasi
oleh mikroba menguntungkan di dalam usus, 3) secara selektif menstimulir
pertumbuhan.
Inulin adalah senyawa karbohidrat alamiah yang merupakan polimer dari
unit-unit fruktosa. Inulin adalah fruktan dengan ikatan β(1-2) antar monomer
pada poli atau oligomernya. Terdapat unit glukosa pada ujungnya yang memiliki
ikatan β(2-1) dengan monomer fruktosa. Fruktan tipe inulin memiliki komposisi
β-D-fruktofuranosa yang saling terhubung dengan ikatan β(1-2), dengan monomer
pertama dari rantainya adalah residu β-D-glukopiranosil atau β-D-fruktopiranosil. Inulin
bersifat larut dalam air, tetapi tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim dalam
sistem pencernaan sehingga mencapai usus besar tanpa mengalami perubahan
struktur. Inulin memiliki derajat polimerisasi (DP) yang cukup tinggi
dibandingkan dengan prebiotik lainnya yaitu berkisar antara 2 – 60 dengan
rata-rata DP sebesar 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar